Catatan: Beberapa contoh gambar didapatkan dari sumber Pinterest dan beberapa koleksi desainer.


Dalam dunia desain logo, topik mengenai originalitas kerap kali menjadi perdebatan. Banyak yang bertanya, "Apakah ada logo yang benar-benar 100% original?" Jawabannya ternyata tidak selalu hitam-putih. Desain logo tidak bisa sepenuhnya lepas dari elemen yang sudah ada, karena setiap bentuk atau visual yang kita lihat pada dasarnya sudah menjadi bagian dari pandangan umum. Lalu, apakah ini berarti logo tidak bisa original? Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang originalitas logo, konsep keunikan, dan bagaimana etika dasar dalam desain logo.

Kenapa Logo Tidak 100% Original?

Desain logo yang benar-benar original adalah sesuatu yang sulit dicapai. Hal ini karena bentuk-bentuk dasar, seperti huruf, angka, atau simbol sederhana, sudah terpatri dalam benak masyarakat. Sebagai contoh, huruf "B" tetap akan terlihat seperti huruf "B," tak peduli bagaimana bentuknya dimodifikasi. Inilah yang seringkali membuat banyak logo terlihat serupa, terutama logo dengan elemen huruf atau bentuk yang umum.

Namun, setiap logo tetap bisa memiliki keunikan melalui konsep yang berbeda. Desainer yang memiliki pemahaman mendalam akan mencoba membuat logo yang memiliki karakter tersendiri, meski bentuknya terlihat sederhana. Keunikan inilah yang sebenarnya menjadi pembeda utama antar logo, walaupun secara visual mungkin ada kemiripan.

Etika dalam Desain Logo: Apa yang Dimaksud dengan Etika Dasar?

Etika dasar dalam desain logo adalah panduan moral yang seharusnya diikuti oleh setiap desainer. Sebelum membuat logo, seorang desainer yang baik akan melakukan riset untuk memastikan ide yang ia buat belum banyak digunakan di pasar. Jika logonya terlihat serupa dengan logo lain, ia akan meninjau kembali apakah kemiripan ini terjadi secara kebetulan atau jika ada elemen yang perlu dimodifikasi.

Contoh yang menarik adalah logo Gojek. Sebelum Gojek meluncurkan logo barunya, sudah ada beberapa desain yang serupa tersebar di internet. Namun, kemiripan ini terjadi secara generik, bukan karena logo tersebut dijiplak. Kemiripan generik ini sangat mungkin terjadi, terutama dalam logo berbentuk monogram atau logo sederhana yang menggunakan bentuk dasar.

Tipe Logo dan Risiko Kemiripan

Kemiripan pada desain logo lebih mungkin terjadi pada tipe logo tertentu, seperti:

  1. Monogram: Logo monogram biasanya menggabungkan huruf dengan cara yang minimalis dan sering kali terlihat mirip satu sama lain. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya kombinasi bentuk dasar dari huruf-huruf tersebut.
  2. Karakter dan Lettering: Logo yang berbentuk karakter atau lettering memiliki risiko kemiripan yang lebih rendah, karena biasanya memiliki bentuk dan konsep unik yang dikembangkan secara khusus untuk mencerminkan brand tertentu.
  3. Pictogram: Logo berbentuk pictogram atau ikon yang mempresentasikan suatu objek atau konsep tertentu, cenderung memiliki lebih banyak variasi dan keunikan karena menggabungkan visual khusus yang jarang digunakan dalam logo generik.

Apakah Bisa Menuntut Desainer yang Membuat Logo Mirip?

Pertanyaan yang sering muncul adalah, "Apakah logo yang mirip bisa dianggap pelanggaran hak cipta?" Jawabannya, tergantung pada tingkat kemiripan dan jenis logo tersebut. Pada logo monogram, kemiripan sering kali sulit dihindari karena bentuk-bentuk dasar huruf yang serupa. Namun, jika sebuah logo yang unik, seperti karakter atau pictogram, sangat mirip atau identik dengan logo lain, maka ini bisa dianggap sebagai penjiplakan.

Untuk memastikan apakah logo Anda dijiplak, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli desain logo atau bahkan meminta pendapat dari desainer logo lainnya. Mereka bisa membantu Anda menganalisis apakah desain tersebut mirip secara generik atau ada indikasi penjiplakan.

Pentingnya Konsultasi dengan Desainer Logo

Jika Anda merasa ragu dengan originalitas logo atau desain yang Anda miliki, sebaiknya konsultasikan langsung dengan desainer. Desainer profesional biasanya memiliki etika kerja yang baik dan akan memberikan masukan yang objektif. Selain itu, diskusi dengan dua desainer yang terlibat dalam kasus kemiripan logo dapat membantu menemukan titik terang dan menyelesaikan konflik yang mungkin timbul.

Kesimpulan

Originalitas dalam desain logo memang sulit dicapai secara mutlak. Banyak logo yang mirip karena terbatasnya bentuk dasar dalam dunia desain, terutama pada monogram dan bentuk sederhana. Namun, seorang desainer yang memiliki etika akan berusaha menghadirkan keunikan dan karakteristik tersendiri dalam logo yang ia buat. Jadi, jika Anda membutuhkan logo yang unik, pastikan bekerja dengan desainer yang profesional dan memahami etika dasar dalam desain logo. Konsultasi dengan desainer bisa membantu Anda mendapatkan logo yang sesuai dengan identitas brand tanpa khawatir akan masalah kemiripan.

Jika Anda tertarik untuk berkonsultasi lebih lanjut mengenai desain logo, atau ingin membuat logo original untuk brand Anda, silakan hubungi kami melalui WhatsApp di link ini.